Kebijakan ini merupakan cara Google meningkatkan privasi data penggunannya. Google juga akan mengevaluasi semua aplikasi di Play Store yang meminta akses lokasi.
"Ketika kami melihat lebih dekat penggunaan lokasi di background, kami menemukan banyak aplikasi yang meminta akses lokasi yang sebenarnya tidak mereka perlukan. Kami ingin membuatnya lebih mudah bagi pengguna untuk memilih kapan akan membagikan lokasi mereka dan mereka tidak harus meminta izin yang tidak diperlukan aplikasi," ujar Google seperti dilansir dari 9to5google.com, Kamis (20/2/2020).
Developer butuh izin dari Google jika ingin mengakses data lokasi pengguna di background. Untuk mendapatkan izin tersebut developer harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Google.
Yakni, fitur memberikan nilai yang jelas kepada pengguna, pengguna memberikan izin mengakses lokasi, seberapa penting akses lokasi untuk tujuan utama aplikasi, dan apakah aplikasi bisa beri pengalaman yang sama tanpa harus mengakses lokasi.
Kebijakan ini mulai berlaku pada bulan April, dan akan dikenakan pada aplikasi baru mulai 3 Agustus dan yang eksisting 2 November.
Berikut peta jalannya:
- April: pembaruan kebijakan Google Play resmi dengan lokasi latar belakang
- Mei: developer dapat meminta umpan balik tentang kasus penggunaan mereka melalui Play Console dengan perkiraan waktu balasan 2 minggu
- 3 Agustus: semua aplikasi baru yang dikirimkan ke Google Play yang minta akses lokasi perlu persetujuan Google.
- 2 November: semua aplikasi eksisting yang meminta lokasi latar belakang perlu izin Google atau akan dihapus dari Google Play.
(roy/roy)
Teknologi - Terbaru - Google Berita
February 20, 2020 at 04:46PM
https://ift.tt/2T2pL4e
Google 'Pelototi' Aplikasi Android yang Minta Lokasi, Kenapa? - CNBC Indonesia
Teknologi - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2ZG5aJj
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Google 'Pelototi' Aplikasi Android yang Minta Lokasi, Kenapa? - CNBC Indonesia"
Post a Comment