Search

Kisah Windows 7, OS Sejuta Umat yang 'Dimatikan' Microsoft - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai hari ini (14/1/2020) Microsoft tak lagi memberikan dukungan pada Windows 7. Artinya pengguna Windows 7 tak akan mendapatkan pembaruan (update) dan akan semakin rentan untuk diserang virus jahat.

Bagi pengguna PC dan laptop yang tetap ingin tetap aman dalam bekerja disarankan untuk upgrade sistem operasi (OS) ke Windows 10. Disinyalir masih ada puluhan juta laptop dan PC yang menggunakan Windows 7.


Bagi Microsoft, Windows 7 merupakan berkah. Pasalnya Windows 7 merupakan OS yang sukses di pasar setelah Windows Vista dan Windows 8 yang diaggap gagal karena tidak disukai oleh penggunanya. Windows 7 lahir pada 2009. OS ini disukai karena lebih ramah bagi penggunanya dan efisien.

Mengutip Techradar, Selasa (14/1/2020), Windows 7 pun menjadi OS terlaris yang pernah ada. Enam bulan setelah rilis penjualan Windows 7 sudah mencapai 90 juta. Bahkan hanya butuh waktu 10 bulan bagi Windows 7 untuk mengalahkan penjualan pendahulunya Windows Vista.

Windows 7 juga mengalahkan Window XP dalam hal pangsa pasar PC. Kesuksesan ini didapatkan Windows 7 hanya dalam dua tahun setelah rilis. Namun posisi ini kini sudah direbut oleh Windows 10.

Sejatinya pada Oktober 2014, Microsoft mengumumkan akan mengakhiri pengunaan Windows 7 pada semua PC baru. Pengumuman ini ditafsirkan sebagai cara Microsoft untuk mempercepat adopsi Windows 8 yang dianggap lebih canggih.

Namun banyaknya pengguna yang setiap pada OS ini membuat Microsoft memperpanjang dukungan pada Windows 7 hingga 14 Januari 2020. Kini Microsoft 'mematikan' OS ini dengan tidak akan memberikan dukungan pada Windows 7.

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



Teknologi - Terbaru - Google Berita
January 14, 2020 at 02:03PM
https://ift.tt/383Nxmf

Kisah Windows 7, OS Sejuta Umat yang 'Dimatikan' Microsoft - CNBC Indonesia
Teknologi - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/2ZG5aJj

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Windows 7, OS Sejuta Umat yang 'Dimatikan' Microsoft - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.